canadiandragons-sg.org- Fenomena banyaknya Pro Player MLBB yang memilih mengakhiri karier

kompetitif di usia relatif muda (seringkali sebelum atau sekitar usia 25 tahun)
adalah hal yang umum di e-sports.

Hal ini di dorong oleh kombinasi faktor biologis, psikologis, dan struktural industri.

Berikut adalah analisis mengapa hal tersebut terjadi:

Alasan Pensiun Dini Pro Player MLBB

1. Faktor Biologis dan Kinerja Puncak

Meskipun e-sports bukan olahraga fisik, performa kognitif sangat penting dan sering
menurun seiring bertambahnya usia.

Kecepatan Reaksi Menurun: Usia puncak untuk kecepatan reaksi (reaction time)
dan koordinasi mata-tangan seringkali terjadi pada usia remaja hingga awal dua puluhan

Kelelahan Mental: Otak mengalami burnout akibat jam latihan yang
ekstrem (8-12 jam sehari), tekanan konstan, dan kurang tidur kronis.

2. Tekanan Intens dan Kesehatan Mental (Burnout)

Tekanan kompetisi di scene MLBB, terutama di MPL ID, sangat tinggi.

Pressure to Perform: Setiap musim adalah ujian. Kegagalan berarti ancaman
bench (dicadangkan) atau relegasi (diturunkan ke MDL).

Hate Speech dan Kritik: Pro Player adalah figur publik yang menghadapi kritik,
bullying, dan hate speech dari fanbase yang fanatik. Mengelola mentalitas di tengah
toxic environment ini sangat melelahkan.

Gaya Hidup Isolasi: Sebagian besar waktu dihabiskan di Gaming House dalam
lingkungan yang tertutup, yang dapat memengaruhi keseimbangan hidup dan kesehatan sosial.

3. Struktur Industri yang Kejam (Roster Changes)

Model MPL adalah Franchise League yang kompetitif, menuntut kinerja instan.

Meta yang Berubah Cepat: Setiap patch baru mengubah Meta. Pemain harus terus-menerus
mempelajari Hero dan strategi baru. Pemain yang gagal beradaptasi akan cepat digantikan.

Banjir Talenta Muda: Liga MDL terus-menerus menghasilkan rookie muda yang lebih segar,
murah, dan memiliki mechanical skill yang setara atau bahkan lebih baik.