canadiandragons-sg.org- Analisis mengenai Nilai Transfer dan Gaji Pemain Bintang MLBB
adalah topik yang kompleks karena,

tidak seperti sepak bola tradisional, nilai-nilai ini di e-sports AsiaTenggara (terutama MPL ID)
sering kali tidak di publikasikan secara resmi.

Namun, melalui bocoran, laporan industri, dan perbandingan regional, kita bisa mendapatkan
gambaran mengenai struktur dan faktor-faktor yang memengaruhi valuasi pemain.

Berikut adalah analisis mendalamnya:

Analisis Nilai Transfer dan Gaji Pemain Bintang MLBB

1. Struktur Gaji Dasar (Base Salary)

Gaji dasar (base salary) Pro Player MPL ID telah meningkat drastis seiring
dengan penerapan sistem Franchise League.

Pemula (Rookie):
Gaji minimum resmi (walaupun sering kali tidak diungkapkan)
bagi pemain yang dikontrak MPL bisa berkisar antara Rp 7 Juta hingga Rp 15 Juta per bulan.

Tingkat Menengah (Mid-Tier): Pemain yang konsisten di Roster Utama
dapat menghasilkan Rp 20 Juta hingga Rp 50 Juta per bulan.

Tingkat Bintang (Superstar): Pemain bintang dan veteran dengan gelar
(Juara MPL/M-Series), terutama Core dan IGL (seperti Kairi, Sanz, atau mantan Vynnn),

dapat menghasilkan Rp 80 Juta hingga ratusan juta Rupiah per bulan dari gaji pokok saja.

2. Analisis Nilai Transfer (Buyout Value)

Nilai Transfer adalah harga yang harus di bayar oleh tim pembeli untuk melepaskan pemain
dari kontrak tim lamanya (buyout).

Durasi Kontrak Tersisa: Semakin lama kontrak, semakin tinggi buyout-nya.

Status Bintang: Pemain yang secara konsisten masuk All-Star Team atau MVP memiliki
nilai transfer yang ekstrem.

Posisi: Jungler dan Mid-Laner berkualitas tinggi cenderung memiliki valuasi tertinggi
karena impact langsung mereka di game.

Nilai Transfer Ikonik: Meskipun tidak ada angka resmi, transfer pemain Tier-1 antar
tim Franchise di MPL ID dan PH

di perkirakan melibatkan angka mulai dari Rp 500 Juta hingga mencapai miliaran Rupiah
untuk pemain superstar yang masih terikat kontrak jangka panjang.

Nilai transfer dan gaji pemain bintang MLBB telah mencapai level kemewahan pro-sport,
tetapi didorong oleh model Franchise League yang stabil dan ekonomi kreator
(pendapatan streaming dan endorsement)