canadiandragons-sg.org- Panggung megah Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC)

kini menjadi saksi bisu perjuangan tim-tim terbaik dunia dalam ajang Games of the Future (GOF) 2025.
Namun, bagi jutaan pasang mata pendukung dari Indonesia, perhatian tertuju pada satu nama besar: RRQ Hoshi.

Setelah melewati berbagai pasang surut di kancah internasional dalam dua tahun terakhir,
turnamen ini di anggap sebagai momentum paling tepat bagi “Sang Raja dari Segala Raja”
untuk kembali menduduki takhta tertinggi.

Luka Lama dan Ambisi Baru

Pada edisi GOF sebelumnya di Kazan, Rusia, dominasi tim-tim Filipina masih menjadi tembok besar yang sulit
ditembus oleh perwakilan Indonesia

RRQ Hoshi, yang kini tampil dengan komposisi pemain yang lebih matang, membawa misi lebih dari sekadar menang.
Mereka membawa misi pembuktian.

Dengan perpaduan mekanik tajam dari sang jungler bintang, Sutsujin, serta kepemimpinan solid di area roam,
RRQ menunjukkan performa yang sangat disiplin selama fase grup.

Jalan Terjal Menuju Puncak

Berada di Grup C, RRQ Hoshi tidak mendapatkan jalan yang mudah. Mereka harus berhadapan dengan lawan-lawan
tangguh seperti Team Spirit dari Rusia dan raksasa MENA, Team Falcons

Namun, strategi drafting yang sulit di tebak dan penguasaan makro yang presisi membuat RRQ sejauh ini menjadi
tim yang paling di takuti di grup tersebut.

Faktor Kunci: Mentalitas Juara

Mengapa tahun 2025 ini terasa berbeda bagi RRQ?

Stabilitas Roster: Skuad saat ini dianggap yang paling seimbang dalam hal komunikasi dan eksekusi objektif.

Adaptasi Meta: Kemampuan mereka beradaptasi dengan patch terbaru di GOF 2025 memberikan keunggulan
strategis atas tim-tim Eropa dan Amerika Latin.

Dukungan Kingdom: Basis suporter “Kingdom” yang masif memberikan energi tambahan,
meski mereka bertanding jauh dari tanah air.